Bayi 3 Penis Di India
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang bayi laki-laki di India lahir dengan tiga penis. Kelainan langka ini mendorong dilakukannya operasi terobosan untuk memperbaiki kondisi tersebut.Balita berusia dua tahun itu menderita diphallia. Yakni, kondisi di mana seorang laki-laki lahir dengan dua penis. Bayi laki-laki yang masih belum diketahui identitasnya tersebut juga memiliki penis lain yang tidak berkembang. Penis tersebut digambarkan sebagai massa tulang yang lembut.
Balita tersebut hanya mampu membuang air kecil melalui salah satu penisnya. Selain itu, ketika dia lahir, dokter menemukan keanehan lain, dia tidak memiliki anus. Pada saat itu, dokter di India melakukan prosedur colostomy, yakni membuat sayatan di perut agar kotoran bisa dikeluarkan melalui tabung.
Pekan lalu, ibu bayi malang tersebut membawanya ke Mumbai. Di sana, bayi itu menjalani operasi selama enam jam untuk mengangkat bagian tubuh asing. Operasi rumit tersebut dilakukan di rumah sakit di kota Sion. Hanya dua dari tiga penis tersebut yang memiliki jaringan ereksi.
“Ada massa dan jaringan tulang besar yang lunak di mana penis melekat,” kata Vishesh Dixit, ahli bedah anak di rumah sakit Sion. Para dokter mengambil massa tersebut dan menyatukan dua penis menjadi satu.
“Kedua penis yang berfungsi tersebut disatukan dengan membungkus massa kulit di sekitarnya,” ujar Dixit. Setelah itu, para dokter membuat anus melalui rektum sehingga bayi itu bisa mengeluarkan kotorannya secara normal.
Pada akhir bulan ini, setelah anus baru sembuh, anak tersebut akan melakukan operasi kedua untuk menutup sayatan di perutnya. Dokter mengatakan bahwa anak tersebut kelak bisa melakukan hubungan seks secara normal. Kesuburannya tidak akan terpengaruh ketika dia dewasa nanti.
“Kami ingin agar anak kami memiliki kehidupan yang normal. Kami berterima kasih kepada para dokter yang telah sukses menjalankan operasi,” kata paman dari balita tersebut.
Diphallia adalah kondisi kesehatan langka yang memengaruhi satu dari setiap lima sampai enam ribu kelahiran, berdasarkan Iranian Journal of Paediatrics. Hanya seratus kasus yang tercatat dalam literatur medis sejak 1609.
Pada perkembangan jaringan janin yang normal, jaringan yang akan berubah menjadi penis dan dubur memisah. Diphallia diduga terjadi karena cedera, stres, atau gen rusak yang menghambat proses tersebut sehingga mengakibatkan kelainan.
Kondisi ini biasanya disertai dengan kelainan bawaan lain. Karena setiap kasus diphallia berbeda, maka perawatannya biasanya disesuaikan pada masing-masing pasien.
http://www.cnnindonesia.com/
Baca Juga : Kisah Pria Sang Pembuat Boneka Seks
0 komentar:
Posting Komentar