Senin, 28 September 2015

on

Kisah Pria Sang Pembuat Boneka Seks

Kisah Pria Sang Pembuat Boneka Seks

Kisah Pria Sang Pembuat Boneka Seks

Jakarta, CNN Indonesia -- “Boneka seks? Siapa yang membeli? Ah paling orang dengan kelainan seks saja.” Mungkin itu yang dipikirkan banyak orang tentang industri boneka seks yang marak bisnisnya mulai dari China hingga ke Perancis.

Ternyata tidak juga. Karena berdasarkan cerita yang disampaikan pembuat boneka itu, ada pembeli boneka seks yang baru saja ditinggal pasangannya tapi belum siap untuk menjalin asmara baru.

Ada lagi kisah seorang pria yang memesan boneka seks tapi dalam wujud seorang anak kecil yang langsung dilaporkan ke polisi oleh si pembuat boneka.

Inilah fakta tentang siapa saja yang membeli boneka seks, dari seorang pria yang membuat boneka itu serealistis mungkin.

Pria itu bernama Matt Krivicke. Sebelumnya dia berprofesi sebagai pembuat kostum Halloween dan sempat punya pandangan miring tentang industri boneka seks.

Selama lima tahun terakhir, Matt bekerja untuk Sinthetics, perusahaan di Los Angeles yang memproduksi boneka seks serealistis mungkin hingga boneka produksi mereka terlihat sangat realistis dan sulit dipercaya bahwa boneka itu bukan benda hidup.

Matt lebih suka menyebut boneka seks itu sebagai manikin, dijual dengan harga yang beragam mulai dari harga $5,750 atau sekitar Rp80,7 juta yang paling mencengangkan seharga $25,000 atau sekitar Rp350 juta.

Untuk semua harga itu konsumen bisa membeli boneka dengan garis tubuh dan warna kulit yang kecokelatan indah, dengan bulu tubuh bahkan tato, tindikan dan bentuk kuku yang terawat sempurna. Detailnya sangat luar biasa dan sulit untuk tidak mengagumi secara artistik.

“Saya ingin boneka ini punya kepribadian. Mulutnya memiliki garis senyuman, dan seolah ada jiwa dari pandangan matanya,” kata Matt kepada Independent, seraya menambahkan dia sendiri bukan salah satu pengguna hasil produksinya.

Matt menyebut meski orang yang tak paham melihat orang-orang yang gemar boneka seks tak lebih dari orang yang menyimpang. Namun ternyata menurut Matt para konsumennya, “Hanya orang-orang yang terkagum-kagum pada tubuh manusia. Beberapa dari mereka bahkan mungkin lebih waras dibanding orang yang Anda temui di jalanan.”

Matt sadar bahwa beberapa konsumennya memang hanya ingin mendapatkan boneka seks terbaik. Namun ada beberapa yang punya tuntutan yang lebih besar.

Misalnya karya Matt yang dinamai Celestine, tidak diproduksi secara besar-besaran. Untuk membuatnya diperlukan waktu enam bulan sampai setahun.

Salah satu dari cerita yang menyentuh tentang boneka ini adalah seorang pria yang semula membeli boneka ini sebagaimana fungsinya. Lantas dia jadi jatuh sayang sampai dengan lembut menyibakkan rambut Celestine yang jatuh di wajah boneka itu, sebelum akhirnya pergi begitu saja tak jadi membeli.

Menurut Matt ada komunitas konsumen boneka seks ini yang terhubung secara online. “Mereka cuma manusia biasa yang mendambakan keterhubungan dengan manusia lain.”

Ada lagi orang yang datang ke Sinthetics untuk mencari boneka yang bisa membantu mereka secara emosional setelah kehilangan pasangan. Menurut Matt, orang-orang ini sangat mungkin belum siap untuk berkencan kembali tapi juga tak mau sendirian berada di rumah.

“Jadi mereka menggunakan boneka sebagai semacam ‘jembatan’ hingga kepercayaan diri mereka kembali,” kata Matt.

Keanehan tak hanya sampai disitu, karena ada pula pasangan yang juga membeli boneka ini. “Manusia itu hewan seksual yang punya selera,” kata Matt. “Tampaknya pasangan ini melihat boneka sebagai cara aman untuk memperkenalkan partner lain tapi tanpa emosi. Ini semacam eksplorasi seksual tanpa perselingkuhan.”

Boneka sering kali digunakan sebagai pengganti ketika pasangan tidak bisa menikmati seks, sebagian besar karena alasan salah satu pasangan dalam kondisi sakit. Sementara pasangan tidak menginginkan ada individu lain dalam hubungan mereka.

Matt mengatakan sebelumnya sangat tidak mengenal pasar yang kemudian jadi konsumen karyanya ini. “Seksualitas sering kali jadi sesuatu yang tak banyak dibicarakan di Amerika. Kita membicarakan pendidikan seks dari pembicaraan dengan teman atau menonton film kotor. Sementara di sekolah pendidikan seks sangat menyedihkan,” kata Matt.

Matt dan Sinthetics sangat keras dalam memilih siapa yang jadi konsumennya. Permintaan yang aneh-aneh tak bakal ditanggapi. Misalnya saat ada yang memesan boneka dengan ukuran anak-anak.

“Jika pesanan rasanya salah, kami tak melayaninya,” kata Matt yang bersama perusahaan tempatnya bekerja langsung melaporkan si pemesan ke polisi. Mereka juga biasanya menolak pesanan berupa boneka seks yang dibuat mirip dengan mantan pasangan pemesan atau yang mirip selebriti.

“Peraturan kami adalah bisa saja kami membuat yang mirip mantan atau selebriti tapi kami akan membuatnya dengan warna kulit, make-up dan mata yang berbeda. Sehingga tak mungkin 100 persen sama,” kata Matt.

Sangat mudah menebak bahwa hampir semua pembeli menginginkan boneka yang ideal dan tanpa cacat. Tapi Matt mengubah mitos itu dan membuktikan tak semua orang menginginkan boneka yang seolah-olah berusia 18 tahun.

“Salah satu klien saya berusia 60 tahun dan tidak ingin boneka wanita berusia 20 tahun. Jadi saya mengambil satu contoh wajah dan menambahkan kerutan-kerutan, lesung pipit dan garis senyum yang lebih dalam,” kata Matt.

“Hasilnya lebih seperti wanita dewasa, seseorang yang seperti kita kenal. Kami biasa mendapat pesanan seperti itu, bokong yang lebih besar, bercak-bercak di wajah bahkan dengan gigi kelinci.”

Sinthetics tidak menambahkan silikon sebagaimana perempuan yang menambahkan silikon di bagian-bagian tubuhnya. “Karena pria sebenarnya ingin keindahan yang bisa diraih. Kecantikan dan tubuh yang paling sempurna tak selalu jadi yang paling diinginkan,’’ kata Matt.

Matt berharap bonekanya bisa lebih realistis lagi dengan menambahkan beberapa perangkat. Namun dia seringkali dia merasa ngeri jika boneka itu rusak. “Bayangkan saja memiliki boneka yang bisa berkedip dengan sangat perlahan dan seksi, lalu salah satu matanya rusak dan akhirnya boneka itu cuma bisa mengedipkan satu matanya pada Anda. Itu akan jadi bencana besar!” kata Matt terbahak.

Namun menjadi pembuat boneka seks memang butuh keberanian untuk mendengarkan permintaan orang dan mewujudkannya sejauh masih realistis. Untuk ini Matt punya resep sendiri, “Saya tak takut membuat orang terkejut. Saya tak takut menantang sensibilitas orang. Saya hanya ingin duduk dan menikmati perjalanan ini.”
Baca Juga : Bagian Tubuh Wanita Yang Mantap Untuk Disentuh

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.